Rabu, 04 Agustus 2010

Konstruksi Jalan Rintisan

BAB I

PENDAHULUAN

Alat-alat berat yang dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil adalah Alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan Pembangunan suatu kontruksi, Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek kontruksi dengan skala yang besar.

Tujuan penggunaan Alat-alat berat tersebut untuk memudahkan diharapkan dapat tercapai pada waktu yang relatif lebih singkat, Pelaksanaan dengan peralatan, justru karena itu dikatakan bekerja secara mekanisasi, Bila diperhatikan pelaksanaan lapangan terbang atau jalan raya dan pekerjaan-perkerjaan lainnya banyak aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan, setiap aktivitas membutuhkan alat perlatan yang berbeda.

Dalam pekerjaan ini misalnya dalam pekerjaan jalan raya diawali dengan pekerjaan tanah, selanjutnya pekerjaan perkerasan dan pengaspalan. Pekerjaan tanah mulai dari pembersihan sampai mendapatkan permukaan tanah yang dikehendaki sesuai dengan yang direncanakan akan meminta perhatian penggunaan peralatan yang berbagai ragam jenisnya, demikian pula untuk pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Berbicara dengan tanah secara mekanisasi ini maka ada beberapa istilah yang perlu dipahami terlebih dahulu.

BAB II

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

2.1 Penggusuran Tanah

Untuk memperbaiki kondisi tanah pertama-tama dilakukan usaha pembersihan permukaan tanah, kemudian dilakukan pembuangan tanah yang lemah atau pembuangan tanah Top Soil, usaha-usaha demikian dinamakan penggusuran tanah secara terinci dikemukakan sebagai berikut :

Clearing dan Grubbing merupakan pembersihan permukaan tanah dari rerumputan atau pohon-pohon kecil.

Stripping merupakan penggusuran atau pembuangan tanah permukaan (Top Soil) karena tanah ini tidak kuat menahan kontruksi.

Cut dan Fill merupakan pembuangan dan penimbunan tanah dari keadaan tinggi keadaan rendah maupun sebaliknya.

Compaction merupakan memampatkanya setelah tadi dilakukan pengusikan Cut dan Fill.

Beberapa kondisi tanah yang mana dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Tanah Keras termasuk kedalam tanah ini adalah Cadas, Lapisan Batu yang Masiff, Tanah yang bercampur batuan.

Tanah yang mudah dikerjakan, termasuk kedalam jenis tanah ini adalah Pasir, Tanah bercampur pasit, jenis material sirtu.

Tanah Berat termasuk jenis tanah ini adalah Clay (tanah liat).

Lumpur dan lain sebagainya.

Tanah yang digunakan pada sesuatu kontruksi tentu saja ada perbedaannya, pada pelaksanaan kontruksi tanah dari hasil angkutan tersebut belum bisa dipakai secara langsung, masih diperlukan usaha-usaha pemadatanya, karena itu tanah memiliki pengaruh kembang susut yang sangat besar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kembang susut tanah tersebut tak lepas dari Keadaan Lepas, Keadaan Alam, dan Keadaan Padat.

Tabel yang memperlihatkan kondisi tanah ;

Jenis tanah

Dalam keadaan

Faktor untuk menjadikannya

Alam

Lepas

Padat

Pasir

Tanah Biasa

Tanah liat

  1. Alam
  2. Lepas
  3. Padat

1. Alam

2. Lepas

3. Padat

1. Alam

2. Lepas

3. Padat

-

0,90

1,05

-

0,80

1,11

-

0,70

1,11

1,11

-

1,17

1,25

-

1,39

1,43

-

1,59

0,95

0,86

-

0,90

0,72

-

0,90

0,63

-

2.2  Penggambaran Subgrade Countour

Subgrade Countour adalah garis Countour yang menghubungkan titik ketinggian yang sama dari Centerline dengan Ditchline (tepi saluran), hubungan yang sama antara as dengan tepi saluran, maka sepanjang garis hubungan tersebut mempunyai ketinggian yang sama.

Pada Subgrade Countour ini dilakukan perhitungan-perhitungan Clearing, Sitripping, Cut dan Fill, yaitu mencakup;

1. Dasar perencanaan penggusuran tanah

  1. Perhitungan Volume

Dapat dihitung dengan memakai rumus ; Vol = F x P

Dimanan ;

Vol = volume

L = Luas dasar prismoide

P = Tinggi

Rumus diatas bila dipergunakan pada perhitungan-perhitungan nantinya nilai F diamabil dari rata-rata 2 (dua) penampang, P adalah jarak antara 2 (dua) penampang maka volume dapat dihitung dengan rumus;

Vol =

Fn + Fm +Fn +1

6

Fn = luas penampang tambahan antara 2 tambahan yang ditinjau (sta. N dan sta. N+1)

F = banyaknya jalan yang bisa ditempuh.

3. Perhitungan Volume pada Peta Countour

Prinsip dasar dari perhitungan ini adalah menggambarkan garis-garis ketinggian (Tanches) pada Sungrade Countour yang sudah digambarkan pada peta topografi.

Contoh dari pemakaian Subgrade Countour ini pada lapangan terbang, massa diagram perhitungan kedalam tabel yang dinamakan tabel masa diagram tabel di perhitungkan dari gambar subgrade countour diluar dari clearing, untuk clearing dan grubbing dihitung dengan satuan luas, dalam masa grafik ini berhubungan dengan skala mendatar itu merupakan jarak (sta), sedangkan skala vertikal merupakan mass diagram atau kubikasi tanah yang sudah diskalakan ordinat ini dapat dibaca dari besar kubikasi tanah yang cut demikian juga dengan yang Fiil, pada grafik ini dapat dilihat, bila grafik menaik maka kondisi dailapangan menunjukan volume dalam keadaan cut (pemotongan) sebalinya grafik menurun menunjukan kondisi dalam keadaan fiil (timbunan).

Dengan menggambarkan mass diagram ini dapat diketahui kearah mana tanah dibuang atau (berpungsi sebagai timbunan), grafik cembung pembuangan kearah kanan sedangkan grafik cekung pembuangan kearah kiri demikian untuk pemindahan utnuk tanah tersebut dapat ditentukan sesuai dengan jarak angkut.

BAB III

ALAT – ALAT BERAT UNTUK PROYEK KONSTRUKSI

3.1 DOZER dan SCRAPER

DOZER

Dozer adalah traktor yang dipasangkan BLADE di bagian depannya.

Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan dozer adalah:

1) Pembersihan lahan dari perpohonan.

2) Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan jarak 100 meter.

3) Menyebarkan material.

4) Membersihkan saluran.

5) Membersihakn quarry.

Ada beberapa macam jenis blade yang dipasangkan pada dozer, jenis blade yang umum dipakai adalah:

a) S-blade (straight blade), biasanya digunakan untuk pekerjaan pengupasan dan penimbunan tanah.Blade jenis ini dapat bekerja pada tanah yang keras dan berfungsi untuk mendorong dan memotong material yang ada di depannya.

b) A-blade (angle blade), mempunyai lebar yang lebih besar 0.3 sampai 0.6m daripada S-blade, Blade jenis ini digunakan untukmenyingkirkan material ke sisinya, penggalian saluran, dan pembukaan lahan.

a) U-blade (universal blade),U-balde juga lebih besar dari S-blade. Blade ini digunakan untuk mengangkut material dalam jumlah besar pada jarak tempuh yang relatif jauh.

b) C-blade (cushion blade), Blade jenis ini lebih pendek dari pada S-blade, C-blade umumnya dipasangkan pada traktor yang besarnya yang digunakan untuk mendorong scraper.

Gerakan blade tediri dari, Tilt adalah ujung blade bergerak secara vertikal. Pitch adalah sisi atas blade menjauhi atau mendekati badan traktor. Angle adalah gerakan blade pada sisi samping yang menjauhi atau mendekati badan traktor.

Pada bagian belakang dozer dipasang alat yang menyerupai cakar atau shank yang disebut dengan RIPPER.

Fungsi alat ini adalah untuk menggemburkan tanah yang keras dan jumlah dari ripper antara satu sampai lima buah. Bentuk dari ripper ada dua macam yaitu, Shank lurus yang dipakai untuk material yang padat dan batuan berlapis dan Shank lengkung yang dipakai untuk batuan yang retak.

SCRAPER

Scraper adalah alat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut, dan menabur tanah hasil pengerukan secara berlapis. Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini tergantung pada:

1) Karateristik material yang dioperasikan.

2) Panjang jarak tempuh.

3) Kondisi jalan.

4) Alat bantu yang diperlukan.

Scraper umumnya digolongkan berdasarkan tipenya, scraper yang ditarik (towed scraper),scraper bermotor (motorized scraper), dan scraper yang mengisi sendiri (self loading scraper).

Towed scraper umunya ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin 300 hp atau lebih, scraper jenis ini dapat menampung material sebanyak 8-30 m³. Daya tampung motorized scraper adalah 15-30 m³ dan kekuatan dari motorized scraper 500 hp atau lebih dengan kecepatan 60 km/jam karena menggunakan alat penggerak. Akan tetapi daya cengkram ban terhadap tanah kurang sehingga memerlukan bantuan crawler traktor dengan dilengkapi blade atau srcaper lain. Pengoperasikan dengan alat bantu ini dilakukan dengan dua cara.

Push-loaded. Alat bantu dipakai hanya pada saat pengerukan dan pengisian.

Push-pull. Dua buah scraper dioperasikandengan cara ini, keduanya saling membantu didalam pengerukkan. Scraper yang dibelakang mendorong scraper di depannya pada saat penggerukkan dan scraper di depannya menarik scraper yang di belakang pada saat penggerukkan.

3.2 LOADER

Loader adalah alat yang umum dipakai di dalam proyek konstruksi untuk pekerjaan pemuatan material hasil penggalian ke dalam truck atau membuat timbunan material. Pada bagian depan terdapat bucket sehingga alat ini umunya disebut front-end loader.

Alat pengangkutan ini di dalam pengoperasiannya memerlukan alat lainnya yang membantu untuk memuat material dalam hal ini dapat digunakan loader atau alat gali.

Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler dan ban. Loader beroda crawler mempunyai roda yang mirip dengan dozer hanya dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat mengangkut material, sedangkan loader beroda ban terdiri dari atas 4 wheel drive dan rear wheel drive. Rear wheel drive biasanya dipakai untuk menggali dan 4 wheel drive cocok untuk membawa bucket bermuatan penuh.

Loader baik yang beroda crawler maupun beroda ban dapat dipakai untuk mengangkat material. Namun, bagian bawah material harus mempunyai ketinggian setinggi permukaan tempat alat tersebut berada pada pengangkatan yang lebih dalam memerlukan ramp.

Terdapat tiga metode pemuatan material dari loader ke dalm truck yaitu:

a. I shape loading, pada metode ini truck bergerak maju pada saat loader mengambil material dari timbunan

b. V shape loading, pada metode ini truck tidak bergerak sampai bak terisi penuh dan loader melakukan gerakkan V dari timbunan ke arah truck.

c. Pass loding, pada metode ini truck menuju beberapa loader yang bucket nya telah terisi penuh.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan di dalam penentuan produktivitas loader adalah sebagai berikut:

1) Kondisi material .

2) Tipe bucket dan kapasitasnya.

3) Area untuk pengerakkan loader.

4) Waktu iklus loader.

5) Waktu efisien loader

3.3  EXCAVATOR

Excavator biasa juga disebut sebagai alat gali yang termasuk dalam alat ini adalah Power Shovel dan Backhoe ada juga Front Shovel. Pada Backhoe umumnya digunakan untuk penggalian saluran, terowongan atau Basement, Backhoe hampir sama dengan Front Shovel dimana jenis material mempengaruhi didalam perhitungan produktivitas, Rumus yang dipakai untuk perhitungan produktivitas adalah;

Produktivitas = V

60

CT

x S x BFF x Efisiensi


Sebaliknya pada Front Shovel juga digunakan untuk menggali material yang letaknya diatas permukaan tempat alat tersebut berada, Alat ini mempunyai kemampuan untuk menggali material yang keras, jika material yang digali bersifat lunak, maka Front Shovel akan mengalami kesulitan. Pada Front Shovel penggalian berkisar antara 30 % samapai 50 %, ketinggian optimumkurang sedikit dari 40 %.

3.4 ALAT PERALATAN DAN ALAT PEMADATAN

Pemadatan tanah merupakan proses untuk mengurangi adanya rongga antara partikel tanah sehinga volume tanah menjadi lebih kecil.pada umumnya proses ini dilakukan oleh pemadat khusus yang berupa roller.akan tetapi dengan adanya lalu lintas di atas suatu permukan maka secara tidak langsung material di permukaan tersebut menjadi lebih padat, apalagi jika yang melewati permukaan tersebut adalah alat berat.

Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi proses pemadatan yaitu berikut ini:

a. Gradasi material yang akan didapatkan

b. Kadar air dari material ( moisure content )

c. Usaha pemadatan ( compactive effort )

Pemadatan juga memberikan getaran, khususnya pada partikel-partikel yang kering dan seragam. Sedangkan pada jenis material yang liat dan banyak mengandung air, pemadatan dilakukan dengan memberikan tekanan di atasnya.

Jenis Alat Pemadatan

  1. Tamping roller.
  2. Modified tamping roller.
  3. Smooth wheel roller.
  4. Pneumatic tired roller.
  5. Vibrating compactor, termasuk tamping, smooth wheel dan pneumatic.
  6. Vibrating plate secara manual.
  7. Comactor manual.

Sedangkan energi yang diberikan oleh alat terhadap permukaan tanah adalah dengan metode sebagai berikut:

a. Kneading atau pemerasan

Tanah diremas oleh gigi pada roda sehingga udara dan air yang terdapat di antara partikel material dapat dikeluarkan.

b. Static weight atau pemberat

Permukaan tanah ditekan oleh suatu berat tertentu secara perlahan-lahan.

c. Vibration atau getaran

Tanah di bawah alat pemadat diberikan getaran yang berasal dari alat tersebut sehingga partikel tanah yang berasal dari alat tersebut sehingga partikel tanah yang Pemadatan tanah merupakan proses untuk mengurangi adanya rongga antara partikel tanah sehingga volume tanah menjadi lebih kecil.pada umumnya proses ini dilakukan oleh pemadat khusus yang berupa roller.akan tetapi dengan adanya lalu lintas di atas suatu permukan maka secara tidak langsung material di permukaan tersebut menjadi lebih padat, apalagi jika yang melewati permukaan tersebut adalah alat berat.

Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi proses pemadatan yaitu berikut ini:

d. Gradasi material yang akan didapatkan

e. Kadar air dari material ( moisure content )

f. Usaha pemadatan ( compactive effort )

Pemadatan juga memberikan getaran, khususnya pada partikel-partikel yang kering dan seragam. Saedangkan pada jenis material yang liat dan banyak mengandung air, pemadatan dilakukan dengan memberikan tekanan di atasnya.

Jenis Alat Pemadatan

  1. Tamping roller.
  2. Modified tamping roller.
  3. Smooth wheel roller.
  4. Pneumatic tired roller.
  5. Vibrating compactor, termasuk tamping, smooth wheel dan pneumatic.
  6. Vibrating plate secara manual.
  7. Com[actor manual.

Sedangkan energi yang diberikan oleh alat terhadap permukaan tanah adalah dengan metode sebagai berikut:

d. Kneading atau pemerasan

Tanah diremas oleh gigi pada roda sehingga udara dan air yang terdapat di antara partikel material dapat dikeluarkan.

e. Static weight atau pemberat

Permukaan tanah ditekan oleh suatu berat tertentu secara perlahan-lahan.

f. Vibration atau getaran

Tanah di bawa alat pemadat diberikan getaran yang berasal dari alat tersebut sehingga partikel tanah yang berasal dari alat tersebut sehingga partikel tanah yang kecil dapat masuk diantara partikel-partikel yang lebih besar untuk mengisi rongga yang ada.

g. Impact atau tumbukan

Proses yang dilakukan metode ini adalah dengan menjatuhkan benda dari suatu ketinggian. Selain tanah menjadi lebih padat, dengan proses ini partikel tanah yang lebih besar menjadi pecah sehingga butiran partikel menjadi seragam.

ang kecil dapat masuk diantara partikel-partikel yang lebih besar untuk mengisi rongga yang ada.

h. Impact atau tumbukan

Proses yang dilakukan metode ini adalah dengan menjatuhkan benda dari suatu ketinggian. Selain tanah menjadi lebih padat, dengan proses ini partikel tanah yang lebih besar menjadi pecah sehingga butiran partikel menjadi seragam.

3.5 CRANE

Cara kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material di tempat yang diinginkan.Tipe crane yang umum dipakai adalah:

1) Crane beroda crawler

2) Truck crane

3) Truck crane untuk lokasi terbatas

4) Truck crane untuk segala jenis lokasi

5) Tower crane

Crane Beroda Crawler

Dengan roda crawler maka crane tipe ini dapat bergerak di dalam lokasi proyek saat melakukan pekerjaannya. Pada saat crane digunakan diproyek lain maka crane diangkut dengan menggunakan lowbed trailer.

Pengangkutan ini dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa bagian untuk mempermudah pelaksanaan pengangkutan.

Truck Crane

Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari satu proyek ke proyek lainnya tanpa bantuan dari alat pengangkutan. Truck crane ini juga mempunyai bagian atas yang dapat berputar 3600 , untuk menjaga keseimbangan alat truck crane memiliki ( outrigger ), di dalam pengoperasiannya kaki tersebut harus dipasangkan dan roda di angkat dari tanah sehingga keselamatan pengoperasian dengan boom yang panjang akan terjaga.

Crane untuk Lokasi Terbatas

Crane tipe ini diletakkan di atas dua buah as tempat kedua as ban dapat bergerak secara simultan. Dengan kelebihan tersebut maka crane ini dapat bergerak dengan lebih leluasa. Alat penggerak crane dengan jenis ini adalah roda yang sangat besar yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan alat dalam bergerak di lapangan.

Tower Crane

Tower crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertikal dan horizontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas.

Tipe crane dibagikan berdaarkan cara crane tersebut berdiri, yaitu crane yang berdiri bebas ( free standing crane ), crane di atas rel (rail mounted crane ), crane yang ditambatkan pada bangunan (tied in tomer crane ), dan crane panjat (climbing crane ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar